Rabu, 28 Maret 2012

Waspada! Syndrome Sonopluismelivisiano (Sebuah Syndrome Gak jelas yang Mulai Mewabah)

Okelah, gue akui akhir-akhir ini gue mulai sotoy, sok puitis, suka baca novel (baik komedi, maupun novel galau), dan yag paling penting yang paling gila gatau kenapa gue suka banget bangetan yang namanya FTV, aduh gatau lagi pokoknya gue cinta FTV dia adalah bagian hidupku, FTV adalah tulang rusukku, FTV adalah jantung hatiku, maa lebay. Kebiasaan itu mulai melekat pada diri gue sejak gue duduk di bangku kelas 2 SMP. Gue mengakui banyak faktor yang meunjang kebiasaan gue ini.

Dari mulai iseng-isengan ikut temen (jangan salah 1 angkatan juga ikut-ikut lo), sampe kecanduan gara-gara tugas bahasa indonesia suruh baca novel dan bikin puisi. Dan penyakit yang mewabah ini gue namakan "SYNDROME SONOLPUISMELIVISIANO".

Hening
Saudara-saudara se bangsa se tanah air, perkenalkan nama ane Dr. Hj. Luqman bin Imam bin Amin bin Ja'far bin Abdullah bin Marqonah bin Maimunah bin Plakenut Nut Mainah, maaf nama ane panjang sekali kayak kereta api, tapi mungkin bisa berguna kalau seandainya keluar di Ujian Nasional *halah. Perkenankan saya menjelaskan gejala-gejala daripada wabah penyakit baru yang ane temukan, yakni "SYNDROME SONOLPUISMELIVISIANO". Atau singkatnya bisa disebut Sindrom Galau.

Gejala-gejala utama yang ditampakan pada diri penderita sebagaimana disebutkan dalam buku ane yang berjudul "Ghazalah-Al-Zanindromah-Al-Sonophaluismah-Al-Whasapadalaha-Al-Kamphreotun" atau "Gejala Sindrom Sonopuismelivisiano, waspada kekampretan". Maap-maap kate', sesuai nama ane yang panjangnya Na'udzubillah, demikian pula dengan buku karangan ane sendiri. Langsung ke topik, bahawa gejala-gejala yang ditimbulkan yakni:
  1. Alay (Tapi alaynya masih berbobot, enggak kampungan, dan enggak nyampe stadium 7)
  2. Lebe (yaa maklumlah..)
  3. Terlalu terbawa perasaan
  4. Suka teriak-teriak sendiri
  5. Kadang-kadang suka nangis atau tertawa sendiri tanpa alasan yang pasti
  6. Sotoy
  7. Sok tau
  8. dan yang  terakhir yang palingg mengerikan ialah KECANDUAN! yap, betul saudara-saudara perhatikan saja, seorang penderita atau sufferer akan meronta-ronta dan akan merasakan galau yang klimaks jika ia sedang "empty mind" atau blank dalam menulis puisi-puisinya, atau bingung karena semua stock novel sudah mereka baca habis-habisan, dan apa bila FTV yang mereka.
Lihat saudara! gejala yang ditimbulkan saja sudah menunjukan tanda-tanya, apakah si penderita waras atau tidak?  Lihat saudara, lihat! lihat! dan lihat betapa kejamnya dunia ini saudara! kejam! sungguh teganya! keterlaluan saudara! (maaf saudara, korban FTV belum sembuh total jadi masih sering kambuh) Bersamaan dengan inipun, ane Dr. Hj. Luqman bin Imam bin Amin bin Ja'far bin Abdullah bin Marqonah bin Maimunah bin Plakenut Nut Mainah turut membawa kabar bahagia bahwa sindrom ini bisa disembuhkan, namun dengan cara terapi.  Terapi tersebut tidak perlu di bawa ke dokter jiwa ataupun dokter ahli penyakit dalam, apalagi dokter gigi. Pelaksanaan terapi cukup di laksanakan di rumah penderita, berikut adalah langkah-langkah terapi medis daripada sindrom ini.
  1. Anda cukup mandi kembang 2 kali seminggu, kembangpun tidak boleh asal kembang, harus kembang 7 rupa (mawar untuk marwan *ehsalah, anggrek bintang, melati untuk marvel *ehsalahlagi, kamboja biru, kamboja abu-abu, kembang api, dan kembang desa)
  2. Ambil air dari tanah, masukan ke dalam gayung sebanyak 7 kali  (jangan masukan cacing tanahnya juga)
  3. Guyurkan ke seluruh tubuh (aduh bahasanya) beserta kembang 7 rupa
  4. Selesai, silahkan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar di beri kesembuhan oleh Tuhan Yang Maha Esa
Cukup simpelkan tipsnya? Ane kira, segitu dulu yang bisa ane bagi ke sodara-sodara sekalian. Sekian dari ane, Wassalam.

Senin, 26 Maret 2012

Flashback Masa Alay Bahagia

Hahapadah, gue sedang main twitter *teruskenapa?, dan gue  sedang menggila mengingat waktu gue masih kelas 6 SD dan pas pertama masuk SMP. Ngeliat status-status FB gue, history chat sama temen-temen gue. Ah, sungguh masa-masa bahagia #elah.

Gue ngakak-ngakak sendiri ngeliat kata-kata dan poto-poto gue pada waktu itu. Dan, seperti orang Indonesia pada umumnya, gue juga pernah mengalami masa-masa alay. Yaitu, masa di mana gue seneng poto dengan pose telunjuk di bibir atau mewek-mewekin muka sampai muka keliatan ancur drastis dramatis, masa-masa di mana gue seneng banget sama pelajaran matematika dan huruf kapital sampe-sampe gue menulis status seperti ini "AkU p3N93N S3sU47U, 4P4 Y444?" dan status itu sekarang sudah gue hapus, oiya gue juga hampir pernah ganti nama fb gue jadi "CyN7H1a cllAlu' b4Ha91a" sekalian aja "cYn7hia h4nyA In9in Di7480k" saking ngakaknya gue sampe nangis-nangis menyaksikan kebodohan dan keanehan gue pada waktu itu.

Astaghirullah, untuk gue segera tobat dan mendekatkan diri kepada yang ,maha kuasa.

Dan masa-masa seperti inilah yang menurut gue bersejarah dalam hidup gue sendiri. Pada saat itupun gue juga seneng banget dengerin lagu-lagunya Kangen Band, st12, D'Bagindas, Ridho Roma, Anang Hermansyah, dan lagu-lagu mellow lainnya yang bisa mengungkapkan suasana hati gue pada saat itu *najis. Entah kenapa gue selalu merasa kemellowan hati yang terlalu dalam, padahal apa yang telah gue lakukan, guepun merasa aneh sendiri.

Tapi tigkat kealayan gue pada waktu itu masih bisa dimaklumi. Belom mencapai stadium 4 dan seterusnya itu, atau versi-versi 1, b, c apalah itu. Dan sori, gue gak ngecat rambut jadi warna kemerahan, dan beli baju-baju yang lengannya sobek sebelah, ataupun rambut dicepak dengan gaya "metal" dan keluyuran di jalan raya. 

Ya ampun....

Begitulah, gue ternyata juga pernah mengalami masa-masa alay, tapi gue baru menyadarinya. Tapi deinisi alay menurut setiap orang itu emang berbeda-beda. Dan merupakan hak asasi setiap orang untuk menentukan apakah dia ingin bergaya alay, atau tidak itu hak mereka. Kita tidak boleh saling mencampuri, karena tidak sesuai dengan landasan ideologi atau konstitusi Negara Indonesia. Kembali ke dasar, pada alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang yakni"Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan"

Kok gue jadi pidato

Sabtu, 24 Maret 2012

Antara Gue dan Jian

Wht's Up Brohh! Perkenalkan ane Ustadz Bin Malikul Al-Imam Bin Syafi'i Bin Musafiq Bin Ar-Rabbah Bin Djoko Bin Tukiyem Bin Titan... fengen curcol tentang sesuatu (Ustadz punya tempat curcol, GAHOEL!)

Oiya, Jian ini temen SMP gue diapun punya segudang imajinasi yang sama dengan gue (o, masa?) Anaknya alim, baik, tapi ketawanya aja agak absurd buehuehue *ganyante sendiri. Dan seperti bersama Jian selalu Antara ada dan tiada, maksudnya kita sering ngobrol langsung atau lewat social network. Ya contoh pecakapan absurd ga pennting gue dengan Jian (Peace Ji :p) 

Inilah cuplikan direct message gue dan jian:

@cynthia_hanny:
Jian mau curcol apa? :)


@jinanrnkhns:
Gue ngerasa aneh...berasa seger padahal tadi malem tidur jam 12... :S


@cynthia_hanny:
Wah, itu suatu barkah di pagi hari


@jinanrnkhns:
#AminYaRabbalAlamin


@cynthia_hanny:
Ea. Ea ea


@jinanrnkhns:
Kok ea....
Jangan-jangan...operator nyasar...


@cynthia_hanny:
Apa?
Telkomone


@jinanrnkhns:
Lo tau kan yang gue maksud di blog gue apaan ? ;)


@cynthia_hanny:
Gue belom buka laptop o_O


@jinanrnkhns:
Iya, iya....


@cynthia_hanny:
Ya maap jian :(


@jinanrnkhns:
Yang di blog lo itu, yang "dengan indahnya menerobos police line",....
Gapapaaa....


@cynthia_hanny:
Emangnya kenapa dengan tulisan itu?


@jinanrnkhns:
Lo nari apaan pas lewat police line ? ( ._.) (._. )


@cynthia_hanny:
Nari tor tor


@jinanrnkhns:
Gimana tuh gayanya ? ._.


@cynthia_hanny:
Nanti gue tunjukin dehhh


@jinanrnkhns:
Pasti narinya lawak... :'D


@cynthia_hanny:
Bukalah di youtube :)
Wakak


@jinanrnkhns:
Ada muter-muternya kayak balet ._.


@cynthia_hanny:
Enggak, bukan$$


@jinanrnkhns:
Terkesan lawak, gue pengen liat videonya....
Keywordnya apa ?


@cynthia_hanny:
Tari tor tor


@jinanrnkhns:
Sip~


Disini ada jeda karena gue ngeliat video tari Tor-tor.


Cyn ! Itu barusan lemah gemulai banget.
Barusan gue liat.


@cynthia_hanny:
Wahahaha, koplak abis
Cuy?


-2 jam kemudian-


@jinanrnkhns:
Iyaps ?
Iyaps ?


@cynthia_hanny:
Cuyz?


@jinanrnkhns:
Kopake zet...


@cynthia_hanny:
Yaudah pake 'w'
Nyaha


@jinanrnkhns:
Gue ngetik nyaha jadi ƪ(‾з‾)ʃ


@cynthia_hanny:
Emot ngeselin wahahahah inget gak? :)


@jinanrnkhns:
Iya ! Numplek semua di satu halaman... =D


@cynthia_hanny:
Wejajakaka ±D
Emot 'tak junkir kau'


@jinanrnkhns:
Ohiyaaa~ ┌(_▿_) ┐


@cynthia_hanny:
Astaghfirr, gue membayangkan pelatih ngatiyono pasang emot itu di bb/twitternya
Koplak


@jinanrnkhns:
RT ! RT beudh~ (^ o ^)


@cynthia_hanny:
Sepertinya lo punya beribu macam emot tersembunyi?


@jinanrnkhns:
Kayaknya sih, iya.


@cynthia_hanny:
Tak jungkir adalah salahsatunya


@jinanrnkhns:
NGAHAHA Niceee.....niiiicceee..... :))
Lo juga, kok.


@cynthia_hanny:
Ada emot lain?


@jinanrnkhns:
Belom bikin lagi....
Coba nanti gue liat lagi.... :)
Ok


@cynthia_hanny:
Bukannya lo punya stock banyak?


@jinanrnkhns:
Ohiya ( o_o) (o_o )
Tapi nanti, gue solat dulu. #hadeh
Cyn ? Cuy ? :O


-sekitar 3-4 jam kemudian-


@cynthia_hanny:
Iya? Maaf br bales :(


@jinanrnkhns:
Iya, gapapa kok. :)
Bikin kreasi emot baru, yuk ! :)
Contohnya: Щ(°̥̥̥̥̥⌣°̥̥̥̥̥щ)


@cynthia_hanny:
Wahaha, asik juga. :)
Itu air mata bahagia..


@jinanrnkhns:
Tapi, mulainya nanti, abis Isya, اِنْشَآءَاللّهُ . Gapapa, kan ? :)


@cynthia_hanny:
Gapapa Kok :)
Santai saja


-2 jam kemudian-


@jinanrnkhns:
Cyn ? Mulai sekarang, yuk ?


@cynthia_hanny:
Ayyooookkk


@jinanrnkhns:
Mulai dari loo....


@cynthia_hanny:
|\☺___/▲\___☺/|
Teparr


@jinanrnkhns:
Cina Memalingkan Wajah Karena Stress
(´ε ` )-σ

Jumat, 09 Maret 2012

Ready to Accept the Challenge Today?

Hari inpun gue dapet satu pelajaran dari warna-warni hidup yang bisa jadi motivasi buat jalan hidup gue ke depanya nanti (WAHAHA). Berawal dari suatu kegiatan yang dilaksanakan dihari ini yaitu puncak dari suatu acara hajatan *oh salah besar, namanya adalah ACEX. ACEX ini emang salah satu acara besar di sekolah gue. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya, acara inipun juga terdiri dari berbagai macam lomba yang enggak bis gue sebutin satu-satu. Dan pada tanggal 2 Maret kemaren (gue telat posting) itu penutupan lomba ACEX. Behubung ACEX tahun ini adalah milik angkatan gue. Jadi gue juga ikut berpartisipasi  Gue sendiri juga bingung kenapa gue bisa dijadiin panitia, emangnya bisa apa gue lari aja masih mencong-mencong jadi panitia.


Oiya dan pada saat closing acara ini gue juga mau jungkirbalik nyanyi, apa? gak salah? Tentu saja tidak! dengan berbekal suara macan keserempet odong-odong gue bisa menghibur ratusan penonton dari berbagai pelosok dunia. Aduh kayak apaan tau.


Kali ini gue perform bareng anaknya seorang musisi ternama di Indonesia. Gue nyanyi dan dia akan ngiringin gue dengan piano. 
"Kamu mau perform?" Kata salah satu orang di sound system
"Iya, bisa saya ambil nada, biar nanti enggak kaget" Kata gue
"Kamu mau perform serius?" Katanya lagi
Dalem hati, siaul liat aja nanti lo bakal lelah leleh iler liat gue jungkirbalik nanti.


Beberapa menit kemudian...
"Cynthia, lo tampil jam 10.40, jam 10.30 lo harus standby di backstage" Kata salah seorang panitia
"Sip, beres deh" Kata gue


Gue buru-buru menghubungi pengiringnya dan janjian akan standby jam setengah sebelas siang. Sementara itu gue menghabiskan waktu di kamar mandi teriak-teriak nyanyi enggak jelas, untung aja di depan kamar mandinya ada police line, lalu gue dengan indahnya gue terobos tuh police line, memasuki labirin toilet satu persatu dan mulai dengan satu teriakan yang indah, yap! lagu I Will Fly, sebuah lagu yang kerap membuat temen-temen gue enek sama gue karena keseringan gue nyanyiin. 


Beberapa menit kemudian gue balik ke temen-temen gue (Anin, Ibtisani, Jian, Freya, Indani) gue langsung duduk di sela-sela mereka *lho
"Abis ngapain aja lo di toilet? Nerobos po;ice line lagi!" Kata Anin, salah seorang temen gue
"Abis meditasi yaa?" Kata Ibtisani dan Jian (temen gue yang lain lagi)
"ENGGAK, GUE ABIS MENGGELAR KONSER TAHUNAN GUE" Kata gue mantap
Yang lain ketawa


Tiba-tiba suasana hening


"Cuy, mending gue pake baju ini apa ganti baju bawaan gue, agak alay sih bajunya" Kata gue sambil nunjukin baju yang gue bawa
"Et dah, lo mau nyanyi apa main ondel-ondel, mendingan lo pake baju yang sekarang lo pake aja deh" Kata Anin


Hening


Siaul, baju sekeren ini dibilang mau main ondel-ondel.


Beberapa menit kemudian, si pengiring tadi nyamperin gue, buru-buru standbydan check sound dulu di backstage. 
"Cynthia, lo nyanyi 2 lagu kan?" Kata salah seorang panitianya
"Enggak 1 lagu aja" Jawab gue
"Tapi di adwal acara lo tampil durasinya 10 menit, jadi nanti lo tampil 2 lagu" Kata dia lagi
"Tapi gue belom ada persiapan lagi yang satu lagu" Jawab gue pasrah
"Gue nggak mau tau, pokoknya lo harus tampil 2 lagu nanti. Ayolah inikan ACEX angkatan kita, termasuk lo juga" Kata dia emosian
"Iyadeh..." Kata gue sekarat


Mampuslah gue pada detik itu juga, gue bener-bener blank mau nyanyi apa untuk lagu yang ke dua nanti. 


"Kamu bisa lagu apa lagi selain lagu yang tadi?" Kata gue pada pengiringnya
"Aku cuman bisa itu kak, soalnya ini baru pengalaman pertama ngiringin nyanyi" Katanya


Fine, lengkap sudah penderitaan gue kali ini.

"Terus gimana nih?" Kata gue penuh dengan penderitaan
"Pokoknya gue enggak mau tau, akapela aja, tanpa musik"


Jujur gue belom pernah perform secara akapela, tentu saja sebagai penyanyi berkelas (apabanget) gue enggak mau reputasi gue jatoh begitu saja karena menolak bernyanyi dengan akapela. Dan, tantangan itu gue terima dengan pasrah.


Tiba saatnya nama gue dipanggil, lagu pertama gue menyanyikan sebuah lagu dari Alm. Whitney Houston, judulya "The Gretatest Love of All" Selama gue nyanyi seuanya hening, mungkin suara macannya berkeliaran dan menggelegar butuh ribuan suara macan buat nyanyi ini


Sukses lagu pertama dibawakan, mengundang tepuk tangan ribuan penonton dari berbagai pelosok negeri (apadeh) Tiba saat yang peling menegangkan nyanyi dengan akapela, gue bener-bener bingung mau nyanyi apa, dan satu-satunya lau yang terlintas di pikiran gue adalah "You Raise Me Up" dan butuh tenaga lebih ekstrem untuk nyanyiin ni lagu, tanpa iringan musik pula. Berarti kualitas suara memang sangat di expose. 


Semua hening, tidak ada yang berbicara satupun.


Selesai teriak nyanyi, tepuk tangan kembali terdengar di seluruh pelosok negeri, gue enggak tau entah itu tulus atau terpaksa. Turun panggung, guepun disambut guru dan panitia lainnya
"Cyn, suaralo bagus banget"
"Makasih"


Gue kembali ke tempat duduk, anak-anak SMA juga turut nyorakin gue. Dan seorang anak (cowo) nyamperin, sebenernya gue tau banyak dari temen-temen seangkatan gue yang ngefans dan sangat mengidolakan dia.
"Cynthia, kamu tadi nyanyi bagus banget" Kata seorang anak SMA tadi
"Makasih kak" Kata gue pasrah
"Good job for you!" Kata temennya dia
"Makasih kak" Kata gue lagi


Entah dia kena sambet atau disogok jin apa bisa ngomong gitu ke gue. Gue masih ragu.
Guepun langsung sms temen gue di pojok sana (jarak cuma beberapa meter pake sms segala)


"Cuy, gue takut semua anak-anak di sini, mereka kena sambet apa bisa bilang suara gue bagus"
 Kata gue di sms
"Emang iya sih, mereka tulus kok" Kata temen gue
 Masa sih? Gue masih enggak percaya. 


Beberapa jam kemudian, nyokap gue jemput dan gue pulang. 


Finally, 1 tantangan yang gue terima walau dalam keadaan memaksa dan sangat mengikat. Setidaknya dengan kesungguhan, niat yang kuat, dan asal punya bayangan untuk proses tersebut. Insya Allah, semua lancar.


Jujur, gue enggak berani menyombongkan diri, gue masih menganggap gue belom ada apa-apanya, karena masih banyak yang lebih dari gue. Gue nggak gampang puas dan enggak percayaan. Tapi, perlu dipercayai bahwa semua pasti ada jalan keluar.


Still ready for get the new Challenges?







Hadeh

Hadeh, ni hari bener-bener bikin otak gue ruwet.

Apalah Artinya

Belakangan ini, emang gue sering merasa aneh sama sifat-sifat nyokap. Dari mulai sering ngebingungin, labil, dan satu yang paling parah dan harus gue terima adalah suka marah-marah enggak jelas. 

That's so confused myself, dan masalah gue mungkin terjadi pada detik ini, yap pada saat gue posting. Masalahpun akhirnya berklimaks di hari ini. Well, gue emang dari pagi tadi udah merasakan kalo ada yang aneh di hari ini. Mulai dari bangun pagi, harusnya gue bangun jam lima kurang seperempat, tapi setelah (dibangunin) gue malah bangun jam lima, dalam hatipun gue berkata
 "Ngapain aja gue dari tadi?" Ya jelas. Dan pada saat itu guepun benar-benar merasa aneh. 
Mana bokap tidak hentinya berkata
 "Kamu dari tadi ngapain aja? Masa jam segini baru mau berangkat?! Mana nyampe?" 
Dalem hati gue berkata
 "Ampe nyampe sekolah, minta taruhan berapaa...." (What da boo..)

Guepun berangkat, bokap kembali bergumam
 "Kamu ini makin hari, makin telat aja. Ayah cape tau! Telat aja, ayah enggak tanggung lo ya...
" Gue bener-bener enggak bisa jawab, blank. Padahal bokap gak tau selama ini gue nyampe sekolah jam setengah 7 kurang. Dan sekolahan masih sepi kayak sarang jangkrik bunyinyapun jelas "krik..krik.."

Hening 2 jam (gak gitu)

Sukses, nyampe sekolah jam enam kurang seperempat. Sekolahan masih gelap, sepi, sunyi, senyap, hening. Gue langsung ke depan ruang osis. Ada pembagian tugas buat mimpin lari perkelas. Tapi untuk hari ini kelas 7 dipimpin sama mpk kelas. Oh, gue takut enggak dapet tugas, soalnya gue jarang ikut senasis (semacam pembinaan osis gitu deh). Dan begitu gue lagi hening, tiba-tiba sesosok makhluk nyamperin gue diapun berkata:
 "Cynthia, lo hari ini mimpin kelas 8D"

Hening

Alhamdulillah, gue dapet kerjaan hari ini. Lumayan enggak nganggur. Sesapainya di depan kelas itu, gue inget seorang temen gue di 8D (Ibtisani), pas hari ini dia ulang tahun. Gue terus jaim sama dia, soalnya heboh itu lebay. 

Tiba saatnya lari pagi. Lari pagi di sini emang nguras energi 1500 joules, atau 5100 kalori (gaklah). E-buset emang kenceng amat larinya, ini lari pagi apa seleksi atlet Olimpiade Lari Internasional kali ya. Cukup melelahkan.

Beberapa waktu berlalu, saatnya bel berbunyi untuk istirahat. Gimanapun caranya gue harus kebagian traktiran sama makhluk Ciputat itu, gamau tau! Udah kayak film-film action mengancam kemungkinan-kemungkinan menyeramkan. ibarat gue seorang debt collector yang akan mengancam nyawa seseorang apabila hutang-hutangnya tidak dilunaskan pekan ini juga. Aduh serem amat mikirnya. 

"Wahai, ibtisani! Makhluk Ciputat! Mana jatah ane!" Kata gue
"Makdusnya?" Balesnya 
"TRAKTIRAN GUE
MANA TIS !?"
 "Oh, traktiran? Beres brooh, nanti ya!" 

Aseeek. Gue langsung pesta pora bareng anak-anak Ciputat makan-makan sampe perut meleduk. Ya enggaklah.

Selanjutnya, tibalah pelajaran Biologi. Ada praktikum, praktikumnya cukup aneh. Ngerebus daun pake air, terus di tiban  pake alkhol. Agak absurd, secara gue masak air aja gosong. Dan yang paling aneh bin ajaib adalah harus melototin proses fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman hydrilla, di dalam air, menjemurnyya di tengah lapangan yang panasnya gila, dan yang paling parah adalah harus menghitung berapa banyak gelembung yang dihasilkan dari proses fotosintesis tersebut selama setengah jam. 

Sudah 10 menit gue mengmati proses tersebut di tengah lapangan. Satu persatu gelembung mulai keliatan. "Gue buat estimasi aja, ini gelembung keluarnya 5 detik sekali, kalo setengah jam itu ada1800 detik, berarti kurang lebih ada 360 gelembung yang keluar"
kata gue sok tau ke temen gue Shazqia.

Buat perbandingan aja, gue ngitungin satu persatu gelembung yang keluar. 10 menit pertama, masih semangat. 20 menit, sudah mulai gempor. Memasuki hitungan ke 300, udah gempor plus gosong. Gue bandingin sama estimasi yang tadi, ternyata pada kenyataan beda jauh tipis Jakarta-Bandung. Ada 311 gelembung. Selisih 88 gelembung  sama estimasi gue yang tadi.

Ok, bel berbunyi jam pelajaranpun habis. Gue nagih nazarnya si Ibtisani, sukses gue dibeliin segelas es krim berharga 7000 rupiah. Haha. Lumayan

Abis itu gue shalat Zuhur bareng Ibtisani, Freya, dan Indani, terus gue nemenin ibtisani lagi ke ruang gamelan. Abis itu gue makan di kantin. Abis itu gue pulang.

Dan pas gue pulang inilah konflik tersebut benar-benar mengklimaks. Gue pulang, menusuri jalan-jalan di luar sekolah. Dan saat itu gue lihat nyokap dengan muka masam dan nggak nyantai menatap gue. Gue ngeri duluan. Pada saat gue melangkahkan 1 kaki gue. Omelannya mulai terdengar.
"Kamu ke mana aja sih? ditelponin enggak diangkat-angkat? Tadi abis Shalat ke mana aja?"
"Makan dulu" jawab gue
"Kamu masih kecil ternyata udah berani bohong ya, jangan coba-coba bohongin bunda ya?'
"Ihhh, seriusaannn..."
"Tadi bunda nanya ke temen kamu, ternyata kamu ke ruang gamelan, beduaan lagi sama cowok! Bunda kira kamu tuh orangnya polos"
"ASTAGHFIRULLAH!!!! NAUDZUBILLAH!! Bunda mending tobat jangan asal fitnah deh! Lagi urusan lain aja belom kelar, APALAGI ITUU!!" 

Mungkin yang tuh anak liat adalah kepribadian gue yang kedua, gue membayangkan kemungkinan terburuk, ada sesorang yang punya dendam sama gue, maka dia bernaiat jahat, gue dihipnotis, lau dibuat pingsan, masuk ke alam bawah sadar, dan mencoba menjebak gue. Naudzubillah.

Tuh anak siapa sih kalo gue ketemu pengen gue smack-down bake gaya batista! Kampreddhh! Gue memang anak ingusan yang masih menduduki bangku kelas 2 SMP, dan gue cuma pengen melanjutkan pendidikan, enggak lebih. Astaghfirullah...

"Anak itu bener! kamu jangan coba-coba bohong deh, dia pasti liat kamu di sana pake mata kepala sendiri!"
"Bunda, saya memang bener tadi ke ruang gamelan buat temenin si Ibtisani. Terus makan sebentar. Dan soal yang berduaan sama cowok (makhluk aneh semacam apalahh itu) Itu gak bener! Lagi, bunda tanya sama anak kelas berapa?"
"Jelas-jelas sama anak kelas 8, pake dasi, pake seragam putih biru"
"YA JELAS GA BENER LAH! MANA ADA SEKOLAH YANG PAKE SERAGAM GITUAN HARI JUM'AT!!!"
"Oh, jadi dia siapa dong?"
"Enggak tau"

Sotoy banget tuh anak berseragam dan berdasi, makhluk terkutuk macam apa kau siswa berdasi?!

Sampe rumah, kepala gue masih puyeng aja mikirin tuh anak. Ada aja anak aneh masuk ke dunia nyata gue. Mungkin itu titisan ular putih yang kalah bergulat sama titisan naga merah jadi dia masuk ke dunia nyata, dan berambisi untuk mencampuri dan menghancurkan hidup seseorang. Salah satunya adalah gue.

Amit-amit, jangan sampe ya Allah, cukup itu pengalaman paling alay yang pernah gue alami. Memang peristiwayang terjadi di kehidupan itu terkadang tidak terduga. Kita harus tabah menerimanya. Apalah artinya, jika kita dihancurkan karena takdir yang begitu dashatnya bisa mengubah alur hidup sesorang. Apalah artinya dari semua yang telah gue alami ini?


Minggu, 04 Maret 2012

Gemuruh di Masa Silam Gemuruh di Masa Silam


Di siang yang cerah ini
Cerah, bagai hangat indah sang mentari yang mengusik jiwa ini
Termenung, ke terhanyut dalam kosongnya memoriku
Batin yang  tentram menghapus  legamnya fatamorgana

Memandang indahnya larik pelangi
Seusai hujan kemarin yang masih mengingatkanku
Akan gemuruh yang baru saja menyambar diriku
Seakan menggores hati yang suci menjadi indigo
                          
Sebentuk impian masih tersimpan dalam kayangan
Gemuruh kisah lama masih tersimpan dalam genggaman
Sinar putih ini tak mungkin menumpas risau hatiku
Masih terhening dalam hampanya cakrawalaku

Ayah, sebuah Ungkapan Hati

Selaksa peristiwa masih terpahat di matamu                   
Menumpas hangat indahnya masa di sanubari                  
Benturan tanda kasih masih terukir di keningmu              
Laksana jagad ini yang tandus terbakar mentari              

Dalam hening ku bersandar                                           
Mungkin langkah ini takkan gentar                                
Namun semangat takkan pernah pudar                            
Meski nafas kadang gemetar                                          

Selang waktu terukir di cakrawalaku                            
Masih tersirat walau terkapar kaku                                  
Berdalih indah di atas permadani kubersapa                         
Senyum tulus penuh makna, meski berpeluhkan nestapa  



Pilu Hati Sang Angan

Gelisah masih mewarnai senja                                        
Merana indah walau terhmpas cahaya semu                    
Meski letih membiru kunikmati saja                                
Ikhlas, kupanjatkan demi bahagiamu                              
                                                                          
Dalam gurindam suasana metropolitan                                  
Ku ulurkan tangan, tak henti kuhamparkan senyum hangatku  
Meski ragaku telah rentan                                                  
Tak apa, ku lantaskan demi anak cucuku                              

Hanya separuh harapan asih terpendam                          
Terhanyut indah meski terasa redup                               
Walau hanya seberkas cahaya yang padam                      
Tak apa, kujalani demi menyambung hidup                    

Menggapai Harapan Baru

Seterang melodi menyentuh batinku
Bersimpuh di atas cakrawala
Tersenyum indah nan tulus
Walau bertahtakan nestapa

Bagai kuncup angan mencoba merekah
Sewajar naluri kusimpan dalam kayangan
Berkemul nadi kutatah dalam jiwaku
Merana indah dalam peluhku

Setengah mati kujangkau banyangmu
Walau semu, kan kurajut dalam indahnya sanubariku
Menyandang indahnya fatamorgana di atas kelabu
Ku sekah tirai, sebentuk harapan baru ku gapai