Sabtu, 22 Juni 2013

Film Review: "Cinta Dalam Kardus"

"I love you just the way you are"
Sebuah film yang disutradarai oleh Salman Aristo, mengishkan tentang tokoh utamanya, Miko (Raditya Dika) yang mempunyai beberapa pandanga negatif tentang cinta. Menurutnya, cinta itu selalu menuntut dan tidak mau menerima orang apa adanya. Pandangan negatif itu dianutnya atas sindrom BTB (Berubah Tidak Baik) Menurutnya cinta tu hanya indah dirasakan pada awalnya saja, akan tetapi cinta justru menutut perubahan.  Ya, perubahan. Terutama kita harus bisa beradaptasi. Semua itu telah dibuktikannya pada kenyataan yang sedang ia rasakan, yaitu hubungannya dengan Putri (Anizabella Lesmana).

Malam itu, Miko memutuskan untuk naik panggung "Stand Up Comedy". Meskipun temannya Rian (Ryan Adriandhy), sempat meragukan keputusan yang telah ia pilih. Pada saat ingin berangkat menuju cafe tempat stand up comedy, Miko sempat menemukan sebuah kardus yang berisi peninggalan dari 21 mantan gebetannya. 

Sebelumnya, Miko sempat menyuruh pembantunya, Mas Anca (Hadian Saputra) untuk membuang kardus tersebut. Akan tetapi, ia tidak pernah memberitahu di mana kardus itu berada.  Akhirnya Miko pun pergi ke cafe tempat ia akan Stand Up Comedy dengan membawa kardusnya dan berniat untuk membuangnya. 

Sesampainya di cafe, ia belum menemukan tempat untuk membuang kardus tersebut. Akhirnya, kardus itu ia bawa masuk juga bersamanya. Dengan niatnya di atas panggung ingin melepas bebannya, dang sekedar refreshing. Akan tetapi semua itu berubah saat seorang cewek ABG bernama Caca (Dahlia Poland) memamerkan kalung yang dibelikan oleh pacarnya, Kipli. Keadaan jadi makin membuat Miko yang canggung itu makin kesal saat sepasang ABG itu punya panggilan sayang "ayah-bunda" padahal baru 3 minggu kenal dan mereka baru menduduki bangku kelas 1 SMA.

Akhirnya, karena gusar dengan tuntutan para penonton, Mikopun memperlihatkan isi kardus tersebut. Mulai dari baju garis-garis yang waktu itu mau diberikannya kepada mantan gebetannya agar dia sadar sama badannya yang besar, kacamata hitam dari mantannya yang ingin Miko tampil sebagai anak band, bola baseball yang parnah dilemparkan mantannya karena ia jadi palampiasan amarah, mainan tamagotchi dari gebetan SDnya, sampai sebuah batu yang ia lupa dari siapa. Semua barang-barang itu diyakininya sebagai korban dari sindrom BTB. Kepada mantan-mantannya yang selalu menuntut perubahan pada dirinya, mulai dari segi fashion, sampai ia harus melakukan beberapa kebohongan demi menjaga perasaan si mantan gebetan.

Sampai akhirnya ia menyaksikan acara live "Teriakan Cinta" di cafe tersebut. Terlihat seorang cowok yang dari tadi membawa bunga mawar dan meninggalkan cafe tersebut. Namun, sang cowok yang diduga Miko sedang patah hati, sebenarnya ingin memberikan kejutan kepada wanita yang sudah setahun menjadi pacarnya. Tapi ironisnya, terjadi pertengkaran diantara pasangan tersebut, yakni memperebutkan uang hadiah dan mobil. Dari situ, ia tambah yakin bahwa cinta itu hanya bisa menuntut.

Walaupun sempat menangkis argumen dengan beberapa penonton, akhirnya Miko nekat memutuskan Putri dengan cara gegabah: Memutuskannya lewat twitter. Akan tetapi, bukannya terkirim lewat dm, kalimat putus itu malah ditweetnya.

Suasana cafe juga turut memanas pada saat Caca dan Kipli putus di lokasi hanya karena Kipli tidak mau memakai kalung yang diberikan Caca. Saat Miko sempat mengintrograsi Kipli, dan akhirnya ia mengaku tidak terima dengan perlakuan Caca. 

Dari banyak adegan luar biasa pada film ini, yang menjadi favorit saya adalah pada saat Miko tiba-tiba ingat siapa yang memberinya batu tersebut. Ternyata batu tersebut dari ayahnya yang selalu setia menunggu ibunya walau dalam keadaan terbaring, dan seolah tidak peduli dengan Miko dan ayahnya. Akan tetapi, ayahnya menjelaskannya bahwa cinta itu tidak menginginkan perubahan, hanya butuh kesetiaan. 

Saat itu juga, ia teringat waktu pertama kali ia bertemu Putri di bandara. Pertemuan itu seolah melepas belenggu kesepian mereka berdua. Putri yang sangat kagum kepada bandara, mengatakan pada Miko bahwa begitu banyak pesawat yang singgah dan berganti di bandara. Akan tetapi, mengapa bandaranya selalu tetap?

Sejak saat itu ia mengubah kepanjangan sindrom BTB menjadi "Berani Tumbuh Bersama" Cinta yang tumbuh bersama-sama tanpa harus menuntut perubahan. I love you just the way you are. Intinya adalah, cinta yang bisa menerimamu apa adanya.

Film ini cocok untuk para penggemar serial "Malam Minggu Miko" dengan beberapa tokoh yang sudah familiar, seperti Miko, Ria, dan Mas Anca. Film ini merupakan lanjutan dari serial Malam Minggu Miko, masih dengan genre yang yang sama, yaitu komedi. Seperti film-film Raditya Dika pada umumnya, walaupun dibuat dengan genre dan selera komedi yang tinggi, tapi tetap ada hikmah yang bisa kita ambil dari film ini. Bravo, bang Radith!!

Nih buat yang masih penasaran, langsung dicek aja trailernya:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar