Jumat, 27 Mei 2011

Telusuri Keindahan dan Kemewahan Istana Buckingham

Istana Buckingham bagi Londoners biasa menyebutnya Buckingham Palace, tepatnya terletak di City of Westminster, London, Britania Raya. Istana ini merupakan kediaman resmi  ratu Inggris di London (Khususnya Ratu Elizabeth II). Istana ini adalah tempat untuk peristiwa-peristiwa kenegaraan, tempat menyambut tamu negara, dan tempat kunjungan pariwisata. Seringkali dalam masa-masa kegembiraan, krisis atau perkabungan, tempat ini juga menjadi pusat berkumpul untuk masyarakat Britania Raya.
Sebelumnya istana ini dikenal dengan nama Buckingham House, karena zaman dahulu istana ini adalah rumah biasa yang  dibeli oleh Raja george III pada tahun 1761 dan dijadikan sebagai rumah pribadi yang dikenal sebagai “The Queen's House”. Gedung yang dipergunakan menjadi tempat kunjungan dari para wisatawan asing ini, sebenarnya adalah sebuah balai kota. Sampai saat ini, Istana Buckingham kini bukan lagi  sekadar rumah untuk Ratu Elizabeth. Istana Buckingham juga berfungsi sebagai kantor dan tempat pesta. Dalam setahun, kurang lebih 50.000 orang datang mengunjungi Istana Buckingham. Biasanya, mereka datang untuk menghadiri berbagai acara yang diselenggarakan di Istana Buckingham. Seperti pada umumnya Istana, pastinya Buckingham dipenuhi dan dihiasi dengan benda-benda berseni yang tak ternilah harganya. Namun bagaimana pun, Istana Buckingham bukanlah museum atau galeri. Oleh karena itu, tidak sembarang orang yang diperbolehkan masuk ke dalamnya.

 

Dům, yang merupakan bagian utama dari kompleks istana - adalah sebuah bangunan klasik yang megah dengan fasad yang besar. Hal ini dihiasi dengan polopilíři Korintus. Bangunan ini dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703, di Gedung Goring mantan 1633. Beberapa dekade kemudian, istana ini  mulai berfungsi sebagai kediaman resmi kerajaan. Dari 1826-1830 ia kembali oleh arsitek John Nash. Pada 1837, ketika digantikan oleh Ratu Victoria, Istana Buckingham menjadi istana kerajaan utama, dan melewati utama rekonstruksi dan modernisasi.
Karena letaknya dekat dengan Istana St. James. Dan sampai bertahun-tahun kemudian, Buckingham tetap berupa rumah mewah biasa. Sampai akhirnya Raja George IV, putra Raja George III, akhirnya mengubah tempat kediaman itu menjadi sebuah istana. Membangun istana tentu membutuhkan uang yang tidak sedikit. Untuk mencapai keinginannya tersebut, Raja George IV menyerahkan tugas kepada John Nash, seorang arsitek ternama. Dana yang dihabiskan waktu itu mencapai lebih dari setengah milyar poundsterling.

Bangunan ini sudah mengalami pengembangan dari sejak dibangun, secara dasar oleh arsitek  John Nash dan Edward Blore, sehingga menghasilkan tiga gedung sayap tambahan dari halaman tengah. Buckingham Palace akhirnya menjadi kediaman resmi dari keluarga kerajaan Britania Raya sejak pengangkatan Ratu Victoria pada tahun 1837. Penambahan terakhir dari gedung ini dibuat pada akhir abad ke-19 dan awal dari abad ke-20, termasuk di dalamnya bagian depan yang sering kita lihat sekarang dari Buckingham Palace. Bangunan ini juga masih beberapa kali direferensikan sebagai "Buck House".
Istana yang merupakan kediaman resmi Ratu Elizabeth II ini merupakan salah satu gedung yang sangat populer dan dikunjungi oleh wisatawan tak kurang dari 50.000 orang per tahunnya untuk menghadiri jamuan makan malam, makan siang, resepsi dan pesta-pesta resmi keluarga kerajaan, atau sekedar melihat-lihat kemegahan istana akan tetapi, hanya pada waktu tertentu saja pengunjung bisa masuk ke istana yang dibangun pada abad ke-18 tersebut, Sebelum melihat kemegahan Buckingham ada baiknya bila Anda berjalan kaki menyusuri “The Mall”. Di sebelah kanan jalan menuju Istana Buckingham tersebut terdapat taman kerajaan yang  luas dan ramai dikunjungi umum, Hyde Park.
Desain interiornya didominasi oleh hiasan yang berasal dari awal abad ke-19, di mana masih banyak juga yang dipajang hingga sekarang, termasuk penggunaan warna-warna cerah yang dikenal dengan teknikscagliola dan biru serta merah jambu lapis, yang merupakan saran dari Sir Charles Long. King Edward VII melakukan perubahan perubahan dekorasinya dan menambahkan Belle epoque cream dan warna-warna keemasan. Banyak ruangan untuk menerima tamu dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan furnitur-furnitur Cina yang dibawa dari Royal Pavilion yang terletak di Brighton dan dari Carlton House setelah wafatnya King George IV.
Didalam gedung ini juga terdapat satu ruangan yang dipergunakan sebagai ruangan kerja dari Queen Elizabeth II dan keluarga kerajaan untuk acara maupun menjamu tamu resmi kenegaraan.
Buckingham Palace juga berfungsi sebagai tempat tinggal akhir pekan untuk Ratu dan suaminya. Sampai dengan 90 abad terakhir ini untuk banyak masyarakat tertutup. Tahunan itu menarik sekitar 360.000 orang. Alat input yang digunakan untuk rekonstruksi negara apartemen Windsor Castle, yang hancur akibat kebakaran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar